(Kurikulum berbasis tauhid merupakan suatu proses pengelolaan
aktifitas belajar mengajar yang berpusat pada ajaran dan hukum-hukum Islam!)
Menurut M.Amin Rais,(1998:36) Tauhid secara
etimologi berasal dari kata wahhada,
yuwahhidu, tauhidan yang berarti mengEsakan Allah. Sedangkan menutut
Yunahar Ilyas,(2009:18) Tauhid secara terminology mengesakan Allah baik dalam zat, asma wasshifat, maupun af’al-Nya.
Berdasarkan pengertian Tauhid yang
dikemukakan para ahli diatas, dapat disimpulkan tauhid merupakan suatu agama
yang meng-Esakan Allah.Yang di ungkapkan dalam kalimat Laa illa ha illallah, tidak ada tuhan kecuali Allah. Ke-Esaan Allah
itu bukan hanya dalam arti bilangan diri-Nya hanya satu saja tetapi juga Esa
dalam sifat-sifatnya, tidak ada sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang sama
sempurnanya dengan sifat-sifat Allah serta Esa pula dalam perbuatan, tidak ada
sesuatu apapun juga yang dapat berbuat seperti Allah.
Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif (2015:31-36)menjadi
tiga macam tauhid
1) Tauhid rububiyah
Meng-Esakan Allah dalam hal perbutan-perbutan-Nya,
seperti menciptakan, member rizki, mengatur segala urusan, menghidupkan dan
sebagainya.
2) Tauhid uluhiyyah
Meng-Esakan Allah dengan perbuatan-perbuatan
hamba yang diperintah-Nya.Jadi semua bentuk ibadah harus ditujukan hanya kepada
Allah semata, tidak ada skutu baginya.
3) Tauhid asma’wa sifat
Beriman kepada setiap nama dan sifat Allah
yang ada di dalam Al Qur’anul karim dan hadits-hadits yang shahih, yang dia
sifatkan untuk diriNya atau yang disiftakan oleh RasulNya menurut hakeatnya.
Yang di maksud kurikulum berbasis
tauhid merupakan suatu proses pengelolaan aktifitas belajar mengajar yang
berpusat pada ajaran dan hukum-hukum islam. Kurikulum berbasis tauhid ini
memadukan antara konsep pendidikan modern dan pendidikan islam. Konsep
pendidikan yang bagus itu, jika tidak diimbangi dengan penaman ahlak yang bagus
maka hanya akan menjadikan orang-orang yang lebih mengutamakan logika, kemampuan
berfikir, dan akan lupa bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini dari dan
milik Tuhan yaitu Allah SWT.Pada dasarnya semua ilmu itu berasal dari Allah SWT
baik itu ilmu bahasa, ilmu sosial, ilmu alam maupun ilmu-ilmu yang lainya.
Semua mata
pelajaran adalah Agama karena setiap mata pelajaran yang dipelajari anak adalah
untuk mengantarkan anak yang bertauhid.Subjek belajar berusaha untuk memadukan
antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik perta didik. Kurikulum
berbasis tauhid tidak hanya mengatur proses belajar mengajar di kelas, tetapi
juga mengatur cara guru mengajar dan kehidupan sehari-hari peserta didik dan
guru-guru(Lina Mayasari & Teguh Triwiyanto,2013:62 )
Latar
belakang kurikulum berbasis tauhid, karena permasalahan pendidikan yang harus
dibenahi.Yaitu sasaran pada tataran paradigmatic bahwa pendidikan harus ditata
berasaskan tauhid, yakni suatu asas yang menjadikan Allah SWT sebagai sumber
ilmu dan menempatkan manusia dengan berdasarkan ilmu atau ketetapan Allah yang
memiliki status dan fungsi sebagai Abdullah dan kholifah fil ard.Kurikulum
berbasis tauhid setelah terlebih dahulu dijabarkan tentang Kurikulum beserta
Tauhid maka akan di dapat tentang pengertian kurikulum berbasis tauhid yaitu
seperangkat alat dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan
tugas dan fungsi sebagai kholifah Allah, baik kepada Tuhan-Nya, sesama manusia
dan sesama mahluk lainya. Kurikulum berbasis tauhid diharapakan mampu
menampakkan atau mengaktualisasikan potensi yang dimiliki setiap manusia yang
dalam bahasa Islamnya, potensi ini disebut dengan fitrah.Dari fitrah yang suci
inilah semua potensi manusia diaktualisasikan sepenuhnya sebagai hamba Allah
dan kholifah fil ardh.Hal in sesuai dengan karakteristik ajaran Islam sendiri
yaitu meng-Esakan Allah dan menyerahkan diri kepada-Nya. Allah lah yang mengatur hidup dan
kehidupan manusia dan seluruh alam.Dalam suatu proses pendidikan kurikulum
merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal
ini kurikulum berbasis tauhid merupakan hal yang penting dalam hal pendidikan
Islam karena tauhid merupakan masalah yang paling mendasardanutamadalam Islam.(Dokumentasi
15 November 2016 Lembaga Hidayatullah seJawa Tengah)
Secara sederhana implementasi bisa diartikan
pelaksanaan atau penerapan. Implementasi kurikulum adalah suatu proses guru
atau pengajar melaksanakan kurikulum(kurikulum yang sudah ada) dalam situasi
pembelajaran di kelas.(Syarifuddin Nurdin,2003:74 ). Menurut Oemar
Hamalik(2007:238) penerapan atau pelaksanaan progam kurikulum yang telah
dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobkan dengan pelaksanaan
dan pengelolaan sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi
lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembagan intelektual dan emosional.
Jadi implementasi kurikulum adalah suatu
proses guru dalam melaksanakan kurikulum yang dikembangkan dalam proses belajar
mengajar, yaitu :.
1. Pengembanagn progam yang mencakup
progam tahunan, semester atau catur wulan, bulanan, mingguan dan harian. Selain
itu ada juga bimbingan atau progam remedial.
2. Pelaksanaan pembelajaran, pada
hakekatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkunganya, sehingga terjadi sebuah perilaku kearah yang lebih baik.
3. Evaluasi proses yang dilaksanakan
sepanjang proses pelaksanaan kurikulum catur wulan atau semester serta
penilaian akhir formatif dan sumatif mencakup penilaian keseluruhan secara utuh
untuk keperluan evaluasi pelaksanaan kurikulum.(Oemar Hamalik,2007:238)