Kamis, 10 Agustus 2017

Contoh Bab III

الباب الثالث
مناهج البحث
‌أ.      نوع البحث
فى هذا البحث، تستخدم الباحثة طريقة النوعية الوصفية. طريقة النوعية الوصفية هي طريقة البحث التى تهدف لتعبير الدقيق عن حقائق المجتمع و جميع الظواهر التى حدثت فى المجتمع و تكون موضوع البحث حتى يعبر المزية، والشخصية، والصفة، والأسوة من تلك الظاهرة (Wina Sanjaya، 2011). يمكن تطبيق طريقة النوعية الوصفية بصورة تطبيق البحث من نوع دراسات المسائل.
فى الأول، يعبر البحث كاملا عن كل جوانب التحقيق، كى يكون ظروفه و أحواله واضحا بطلب الاخبار. ثم يصف فضلات المكتشفات بشكل قصصي حتى يعطى العبارة الكاملة عن ظواهر التى تحدث. باستخدام هذه الطريقة يرجى من مكتشف البيانات أن تكون شاملة، و دقيقة، و مجدة حتى وصل الى اهداف البحث.

فى هذا البحث تعبر و تبين الباحثة عن " تطبيق استراتيجية البطاقة الفرز (card short) فى تعليم اللغة العربية بمهارة القواعد للفصل الثامن فى مدرسة المتوسطة الإسلامية الحكومية بندوساري". 

Contoh Progam Tahunan

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

Satuan Pendidikan   : Madrasah Ibtidaiyah
Mata Pelajaran          : Al-Qur’an Hadis
Kel as                           : I

Semester
Kompetensi Dasar
Alokasi
Waktu
Ket
I
1.1    Menyadari bahwa membaca al-Qur’an harus dengan benar dan baik sesuai kaidah ilmu tajwid
2.1    Terbiasa membaca al-Qur’an dengan benar dan baik sesuai kaidah ilmu tajwid dalam kehidupan sehari-hari
3.1    Mengetahui huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya (fathah, kasrah, dan damah)
4.1    Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhraj dan tanda bacanya (fathah, kasrah, dan damah)
36 JP

1.2   Menerima Q.S. al-Fatihah  (1),  an-Nas (114), al-Falaq (113), al-Ikhlas (112), dan  al- Lahab (111) sebagai firman Allah SWT.
2.2   Terbiasa mengamalkan kandungan Q.S. al-Fatihah (1), an-Nas (114), al-Falaq (113), al-Ikhlas (112), dan  al- Lahab (111) dalam kehidupan sehari-hari
3.  Mengenal Q.S. al-Fatihah (1), an-Nas (114), al-Falaq (113), al-Ikhlas (112), dan  al-Lahab (111)
4.  Menghafalkan Q.S. al- Fatihah (1), an-Nas (114), al-Falaq (113), al-Ikhlas (112), dan  al-Lahab (111)  secara benar

II
1.1    Menyadari keutamaan membaca Al Quran dengan baik dan benar sesuai kaidah Ilmu Tajwid
2.1    Terbiasa membaca  Al-Quran dengan baik dan benar sesuai kaidah Ilmu Tajwid dalam kehidupan sehari-hari
3.  Mengetahui huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya (fathatain, kasratain, damatain, sukun dan tasydid)
4.  Membaca  huruf- huruf hijaiyah sesuai makhraj dan tanda bacanya  (fathatain, kasratain, damatain, sukun dan tasydid)
36 JP

1.2     Menerima    Q.S.    an- Nas(110)  dan Quraisy (106) sebagai firman Allah SWT.
2.  Terbiasa mengamalkan kandungan Q.S. an- Nasr (110) dan Quraisy (106)
3.2    Mengenal Q.S. anNasr (110) dan Quraisy (106)
4.2    Menghafalkan Q.S. an-Nasr (110) dan Quraisy (106) secara benar 

1.3    Menyadari bahwa kebersihan sebagian dari iman
2.3    Terbiasa berperilaku bersih dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman mengenai hadis tentang kebersihan
3.3    Memahami arti dan isi kandungan hadis tentang kebersihan secara sederhana riwayat Muslim dari Abu Malik al Asy’ari (ناميلإارطشروهطلا)
4.3    Menghafalkan hadis tentang kebersihan riwayat Muslim dari Abu Malik al Asy’ari (ناميلإارطشروهطلا)


Mengetahui
Kepala Madrasah

…………………………………
Guru Mata Pelajaran



________________________
NIP.




________________________
NIP.


Sabtu, 13 Mei 2017

SEKOLAH DASAR KURIKULUM TERPADU

(Sekolah Terpadu, Pengertian Sekolah Dasar Terpadu)


SD Terpadu adalah sekolah dasar yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak normal dan penyandang cacat maupun normal secara bersama-sama dengan menggunakan kurikulum sekolah dasar konvensional. Pada umumnya sekolah dasar islam terpadu ini menggunakan metode penggabungan dua pendidikan, yakni pendidikan reguler dan pendidikan aqidah(agama islam). Sehingga jam belajar yang diperlukan disekolah ini akan lebih banyak dibandingkan dengan jam belajar disekolah reguler (Ganjar Eka Subakti,2012:21)

Kurikulum terpadu yaitu memadukan pendidikan agama dan pendidikan umum, sehingga dalam pelajran umum mengandung unsur-unsur pelajaran agama dan dalam pelajaran agama mengandung unsur-unsur pelajaran umum (Junanah,2001:141). Menurut Ki Hajar Dewantoro seperti yang dikutip oleh Marwan Saridjo memberikan gambaran tentang kurikulum pendidikan islam terpadu dengan memasukkan pelajaran umum di sekolah agama dan memasukkan pelajaran agama di sekolah umum sebagai upaya mempertemukan antara kutub madrasah dan sekolah. (Marwan Saridjo,1996:22) dari kedua pendapat tersebut sama yaitu menekankan tidak adanya dikotomi dalam ilmu pengetahuan antara ilmu umum dan ilmu agama, walaupun terdapat perbedaan dari keduanya. Keterpaduan yang dimaksud dalam pendapat pertamaadalah keterpaduan ilmu, sedangkan pendapat yang kedua adalah keterpaduan penyelenggaraan.

Kurikulum Pendidikan Islam terpadu tidak menghendaki adanya dikotomi ilmu pengetahuan. Dikotomo dapat diartikan adanya pembagian dua kelompok yang saling bertentangan, sedangkan dikotomi ilmu pengetahuan dapat dipahami sebagai pemishan antara ilmu umum dengan ilmu agama. Hal inilah yang mendasari munculnya pendidikan islam terpadu, antara ilmu umum dan ilmu agama harus berjalan dengan beriringan karena semua ilmu itu berasal dari sumber yang sama yaitu Allah. Ilmu berfungsi sebagai alat untuk mengenal Allah dan memahami kebesaran Allah dengan tujuan sebagai penghambaan kepada Allah SWT

Kurikulum pendidikan islam terpadu merupakan alternatif untuk menghilangkan dikotomi dengan penerapan pada aspek kurikulum terpadu dengan tujuan sebagai berikut:
1)      Memberikan kemampuan dasar kepada siswa baik berupa pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang dapa digunakan oleh mereka dalam kehidupan sehari-hari dan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.
2)      Mengintegrasi kemampuan dan sikap yang islami kepada anak didik sehingga dapat tumbuh kembang potensi fitrahnya ke arah terbentuknya insan yang bertaqwa dalam arti luas.
3)      Membentuk anak didik menjadi manusia yang mempunyai kepibadian yang sholih, akidah yang benar, ahlak yang mulia, akal yang cerdas, fisik yang sehatdan kuat, serta dekat dan cinta kepada Al Qur’an. (Junanah,2001:145).

Bentuk –bentuk ketrpaduan kurikulum dalam proses pendidikan antara lain:
1)      Keterpaduan proses belajar mengajar di tiga lingkungan pendidikan, baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2)      Keterpaduan materi agama yang disajikan secara terpadu dengan materi umum.
3)      Keterpaduan penyelenggaraan antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama dan lembaga-lembaga atau organisasi masyarakat. (Hasbullah,1996:13)


KURIKULUM BERBASIS TAUHID

(Kurikulum berbasis tauhid merupakan suatu proses pengelolaan aktifitas belajar mengajar yang berpusat pada ajaran dan hukum-hukum Islam!)


Menurut M.Amin Rais,(1998:36) Tauhid secara etimologi berasal dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhidan yang berarti mengEsakan Allah. Sedangkan menutut Yunahar Ilyas,(2009:18) Tauhid secara terminology mengesakan Allah baik dalam zat, asma wasshifat, maupun af’al-Nya.
Berdasarkan pengertian Tauhid yang dikemukakan para ahli diatas, dapat disimpulkan tauhid merupakan suatu agama yang meng-Esakan Allah.Yang di ungkapkan dalam kalimat Laa illa ha illallah, tidak ada tuhan kecuali Allah. Ke-Esaan Allah itu bukan hanya dalam arti bilangan diri-Nya hanya satu saja tetapi juga Esa dalam sifat-sifatnya, tidak ada sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang sama sempurnanya dengan sifat-sifat Allah serta Esa pula dalam perbuatan, tidak ada sesuatu apapun juga yang dapat berbuat seperti Allah.

Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif (2015:31-36)menjadi tiga macam tauhid
1)      Tauhid rububiyah
Meng-Esakan Allah dalam hal perbutan-perbutan-Nya, seperti menciptakan, member rizki, mengatur segala urusan, menghidupkan dan sebagainya.
2)      Tauhid uluhiyyah
Meng-Esakan Allah dengan perbuatan-perbuatan hamba yang diperintah-Nya.Jadi semua bentuk ibadah harus ditujukan hanya kepada Allah semata, tidak ada skutu baginya.
3)      Tauhid asma’wa sifat
Beriman kepada setiap nama dan sifat Allah yang ada di dalam Al Qur’anul karim dan hadits-hadits yang shahih, yang dia sifatkan untuk diriNya atau yang disiftakan oleh RasulNya menurut hakeatnya.

Yang di maksud kurikulum berbasis tauhid merupakan suatu proses pengelolaan aktifitas belajar mengajar yang berpusat pada ajaran dan hukum-hukum islam. Kurikulum berbasis tauhid ini memadukan antara konsep pendidikan modern dan pendidikan islam. Konsep pendidikan yang bagus itu, jika tidak diimbangi dengan penaman ahlak yang bagus maka hanya akan menjadikan orang-orang yang lebih mengutamakan logika, kemampuan berfikir, dan akan lupa bahwa segala sesuatu yang ada di bumi ini dari dan milik Tuhan yaitu Allah SWT.Pada dasarnya semua ilmu itu berasal dari Allah SWT baik itu ilmu bahasa, ilmu sosial, ilmu alam maupun ilmu-ilmu yang lainya.

Semua mata pelajaran adalah Agama karena setiap mata pelajaran yang dipelajari anak adalah untuk mengantarkan anak yang bertauhid.Subjek belajar berusaha untuk memadukan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik perta didik. Kurikulum berbasis tauhid tidak hanya mengatur proses belajar mengajar di kelas, tetapi juga mengatur cara guru mengajar dan kehidupan sehari-hari peserta didik dan guru-guru(Lina Mayasari & Teguh Triwiyanto,2013:62 )

Latar belakang kurikulum berbasis tauhid, karena permasalahan pendidikan yang harus dibenahi.Yaitu sasaran pada tataran paradigmatic bahwa pendidikan harus ditata berasaskan tauhid, yakni suatu asas yang menjadikan Allah SWT sebagai sumber ilmu dan menempatkan manusia dengan berdasarkan ilmu atau ketetapan Allah yang memiliki status dan fungsi sebagai Abdullah dan kholifah fil ard.Kurikulum berbasis tauhid setelah terlebih dahulu dijabarkan tentang Kurikulum beserta Tauhid maka akan di dapat tentang pengertian kurikulum berbasis tauhid yaitu seperangkat alat dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsi sebagai kholifah Allah, baik kepada Tuhan-Nya, sesama manusia dan sesama mahluk lainya. Kurikulum berbasis tauhid diharapakan mampu menampakkan atau mengaktualisasikan potensi yang dimiliki setiap manusia yang dalam bahasa Islamnya, potensi ini disebut dengan fitrah.Dari fitrah yang suci inilah semua potensi manusia diaktualisasikan sepenuhnya sebagai hamba Allah dan kholifah fil ardh.Hal in sesuai dengan karakteristik ajaran Islam sendiri yaitu meng-Esakan Allah dan menyerahkan diri kepada-Nya. Allah lah yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dan seluruh alam.Dalam suatu proses pendidikan kurikulum merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini kurikulum berbasis tauhid merupakan hal yang penting dalam hal pendidikan Islam karena tauhid merupakan masalah yang paling mendasardanutamadalam Islam.(Dokumentasi 15 November 2016 Lembaga Hidayatullah seJawa Tengah)

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Implementasi kurikulum adalah suatu proses guru atau pengajar melaksanakan kurikulum(kurikulum yang sudah ada) dalam situasi pembelajaran di kelas.(Syarifuddin Nurdin,2003:74 ). Menurut Oemar Hamalik(2007:238) penerapan atau pelaksanaan progam kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobkan dengan pelaksanaan dan pengelolaan sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembagan intelektual dan emosional.

Jadi implementasi kurikulum adalah suatu proses guru dalam melaksanakan kurikulum yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar, yaitu :.
1.      Pengembanagn progam yang mencakup progam tahunan, semester atau catur wulan, bulanan, mingguan dan harian. Selain itu ada juga bimbingan atau progam remedial.
2.      Pelaksanaan pembelajaran, pada hakekatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkunganya, sehingga terjadi sebuah perilaku kearah yang lebih baik.
3.      Evaluasi proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum catur wulan atau semester serta penilaian akhir formatif dan sumatif mencakup penilaian keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi pelaksanaan kurikulum.(Oemar Hamalik,2007:238)

Copyright @ 2017 Khusn al-'Ain.