(Rencana
tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar nasional,
materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk
mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan
tingkat pencapaian kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang
berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan potensi
dirinya pada satuan pendidikan tertentu, itulah Kurikulum!)
Makna dari kurikulum adalah semua kegiatan, pengalaman,
dan segala sesuatu yang dapat memengaruhi perkembangan kepribadian anak, baik
yang terjadi disekolah, halaman sekolah atau diluar sekolah atas tanggung jawab
sekolah agar perserta didik dapat mengusai kompetemsi yang telah ditentukan
(Zainal Arifin,2011:24).
Kurikulum merupakan rencana tertulis tentang
kemampuan yang harus dimiliki berdasarkan standar nasional, materi yang perlu
dipelajari dan pengalaman belajar yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan
tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian
kemampuan peserta didik, serta seperangkat peraturan yang berkenaan dengan
pengalaman belajar peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya pada
satuan pendidikan tertentu(Oemar Hamalik,2012:91).
Menurut Esti Ismawati (2012:4) kurikulum
merupakan progam pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan-tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi, tujuan dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. (Rusman,2012:3)
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, tujuan,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar.
a.
Asas-asas kurikulum
Menurut S. Nasution(2003,11) ada empat dasar
yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum yaitu:
1) Asas Filosofi
Dasar filosofi menyangkut dua masalah yakni, filsafat
dan tujuan pendidikan.Fisafat suatu Negara atau pandanagn hidup suatu bangsa
berisi ide-ide, cita-cita, sistem nilai yang harus dipertahankan dan
melestarikan nilai-nilai, cita-cita, atau ide-ide yang merupakan ajaran
filsafat suatu bangsadapat diwariskan kepada generasi berikutnya melalui lembga
pendidikan.filsafat suatu bangsa mewarnai tujuan pendidikan yang dijalankan.
Tujuan pendidikan harus benar-benar mencerminkan filsafat hidup bangsa itu.
2) Asas psikologi
Asas psikologi merupakan asa yang penting dan harus
dimasukkan dalam kegiatan pengembangan kurikulum. Hal ini menyangkut bagaiman
anak harus belajar(ilmu jiwa belajar) dan ilmu jiwa perkembangan.
Peserta didik menduduki peranan yang sangat sentral dalam
penyusunan kurikulum sebab pada dasarnya sekolah dan kurikulum memang
dipersiapkan untuk kepentingan anak dalam proses menuju kedewasaan dan
kematanganya.
3) Asas Sosiologi
Peserta didik hidup di masyarakat maka peserta didik
perlu dibekali kemampuan dan keterampilan yang dibutuhan masyarakat.Peserta
didik perlu dibekali norma-norma, nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan yang sesuai
dengan keadaan dan pandangan hidup, nilai-nilai atau ajaran filsafat yang diyakini
tetap terpelihara dengan aman.
4) Asas organisasi
Asas organisasi berhubungan denagn masalah
pengorganisasian kurikulum, yakni tentang bentuk penyajian mata pelajaran yang
harus disampaikan kepada peserta didik.
Sedangkan menurut (Sholeh Hidayat,2013:33-47)
asas-asas pengembangan kurikulum ada 6 sebagai berikut:
1) Asas Religious
Asas Religious merupakan asumsi-asumsi yang bersumber
dari agama, yang dijadikan titik tolak dalam berfikir tentang dan melakukan
pengembangan serta implementasi kurikulum.Azas religious merupakan prinsip yang
ditetapkan berdasarkan nilai-nilai ilahi yang tertuang dalam kitab suci yang
berisi nilai-nilai kebenaran yang universal, abadi, dan bersifat futuristic.
2) Asas Filosofis
Asas ini berhubungan dengan filsafat dan tujuan pendidikan.Filsafat
dan tujuan pendidikan berkenaan dengan sistem nilai.Sistem nilai merupakan
pandangan seseorang tentang sesuatu terutama berkenaan dengan arti kehidupan.Pandangan
ini lahi dari kajian sesuatu masalah, norma-norma agama dan sosial yang dianutnya.
3) Asas Psikologi
Psikologi merupakan asas dalam pengembangan kurikulum yang
harus dipertimbangkan oleh para pengembangan kurikulum. Hal ini dikarenakan
posisi kurikulum dalam proses pendidikan memegang peranan yang sentral.
4) Asas Sosial-budaya
Asas sosial-budaya berkenaan dengan penyampaian
kebudayaan, proses sosialisasi individu, dan rekonstruksi masyarakat.
Bentuk-bentuk kebudayaan mana yang patut disampaikan dan kearah mana proses
sosialisasi tersebut ingin direkonstrusi sesuai dengan tuntutan masyarakat.
5) Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi dan pendekatan
kurikulum. Studi tentang kurikulum sering mempertanyakan tentang jenis
organisasi atau pendekatan apa yang dipergunakan dalam pembahasan atau
penyusunan kurikulum tersebut. Penggunaan suatu jenis pendekatan pada umumnya
menentukan bentuk dan pola yang dipergunakan oleh kurikulum tersebut.
6) Asas Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
langsung dapat berimplikasi terhadap perkembangan kurikulum yang didalamnya
mencakup pengembangan isi kurikulum atau materi pelajaran, penggunaan strategi,
metode dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi.Secara tidak
langsung menuntut dunia pendidikan untuk dapat membekali peserta didik agar
memiliki kemampuan memecahkan amsalah yang dihadapi sebagai pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Selain itu perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan untuk memecahkan masalah
pendidikan.
Dari paparan di atas Menurut pendapatS
Nasutionasas filosofi, asas psikologi, asas sosiologi dan asas organisasi,
sedangkan pendapat Sholeh Hidayat lebih luas yaitu asas-asas, asas religious,
asas filosofis, asas psikologi, asas sosial budaya, asas organisasi, asas ilmu
pengetahuan dan teknologi.Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa asas-asa
kurikulum yaitu asas filosofi, asas psikologi, asas sosiologi, asas organisasi,
asas religious, asas ilmu pengetahuan dan teknologi.
b.
Komponen-komponen kurikulum
Dalam bukunya Heri Gunawan (2013:9) beberapa
para ahli menyebutkan bahwa komponen kurikulum sebagai berikut:
1) Tujuan kurikulum
Merupakan suatu acuan dan arahan yang harus dirumuskan
secara jelas dan terencana.
2) Materi/isi
Dalam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sisdiknas
telah ditetapkan, bahwa isi kurikulum merupakan bahan kajian dan plajaran untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikn yang bersangkutan dalam rangka
upayapencapaian tujuan pendidikan nasional.
3) Metode
Cara-cara untuk menyampaikan materi pendidikan oleh
pendidik kepada persta didik, disampaikan dengan efektif dan efisien, untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
4) Evaluasi
Evaluasi kurikulum dimaksudkan menilai suatu
kurikulum sebagai progam pendidikan untuk menentukan efisiensi, efektifitas,
relevansi dan produktifitas progam dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Menurut (Oemar Hamalik, 2001:23-29) kurikulum
sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling
berkaitan antara satu dengan yang lainya, yakni:
1) Tujuan kurikulum
Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu
kearah pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional, sebagaimana telah ditetapkan
dalam Undang-Undang Nomer 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam skalayang lebih luas. Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi
peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai
target tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya manusia yang
berkualitas umumnya.
2) Materi kurikulum
Materi kurikulu pada hakekatnya adalah isi
kurikulum.Dalam Undang-Undang pendidikan tentang Sistem Pendidikan Nasional
telah ditetapkan bahwa, “isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran
untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam
rangka upaya pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional.
3) Metode
Cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran
dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.Metode atau strategi pembelajaran
menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang
perlu dikerjakan oleh siswa atau guru.
4) Organisasi kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing
memiliki cirri-cirinya sendiri
a) Mata
pelajaran terpisah-pisah
Kurikulum terdiri dari sejumlah mata ajaran yang
terpisah-pisah., seperti: sejarah, ilmu pasti, bahasa Indonesia dll. Setiap
mata pelajaran disampaikan sendiri-sendiri tanpa ada hubunganya dengan mata
ajaran lainya.
b) Mata
ajaran berkolerasi
Korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi
kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata pelajaran.Prosedur yang
ditempuh ialah menyampaikan pokok-pokok yang saling berkorelasi guna memudahkan
siswa memahami pelajaran tersebut. Contoh, dengan pengajaran sejarah dan ilmu
bumi, masing-masing diberikan waktu yang berbeda, tetapi isi/materi dihubungkan
dengan hal yang sama, atau dengan pusat minat.
c) Bidang
studi
Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri
yang sama dikorelasikan/difungsikan dalam satu bidang pengajaran. Missalnya
bidang studi bahasa, meliputi membaca,bercerita dan sebagainya.
d) Progam
ang berpusat pada anak
Progam ini adalah orientasi baru dimana kurikulum dititik
beratkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata ajaran. Missal,
ekskurasi, cerita
e) Core
progam
Core artinya inti atau pusat.Core progam adalah suatu
progam inti berupa suatu unit atau masalah.Missal bidang studi IPS beberapa
mata ajaran lainya diberikan melalui kegiatan belajar dalam upaya memecahkan
masalah tersebut.Mata ajaran tersebut tidak diberikan secara terpisah. Biasanya
dalam progam itu telah disarankan pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh
oleh siswa adalam garis besar. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang
disarankan itu, guru dan siswa memilih, merencanakan dan mengembangkan suatu
unit kerja yang sesuai denagn minat, kemampuan dan kebutuhan siswa.
f)
Eclectic progam
Eclectic progam adalah suatu progam yang mencari
keseimbangan anatara organisasi kurikulum yang berpusat pada mata ajaran dan
yang berpusat pada peserta didik.
5) Evaluaasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena
kurikulum adalah pedoman dalam penyelenggaraan belajar mengajar.Dengan evaluasi
dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelengaraan pembelajaran dan
keberhasilan belajar siswa.
Menurut pendapat Heri Gunawan komponen
kurikulum terdiri dari tujuan kurikulum, materi/ isi, metode, evaluasi,
sedangkan menurut Oemar Hamalik komponen kurikulum yaitu tujuan kurikulum,
materi/ isi, metode, evaluasi, dan organisasi kurikulum. Dari paparan di atas
maka dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen kurikulum yaitu tujuan
kurikulum, materi/ isi, metode, evaluasi, dan organisasi kurikulum.Semua
komponen pengembangan kurikulm tersebut saling berkaitan satu dengan yang
lainya. Tujuan menentukan materi apa yang akan dipelajari, bagaimana proses
belajarnya, dan apa yang harus dinilai. Demikian pula penilaian dapat
mempengaruhi komponen lainya.
c.
Organisasi kurikulum
Binti Maunah
(2009:32-39) Dilihat dari organisasi kurikulum ada tiga bentuk kurikulum yaitu:
1. Separated subject curikulum
Pada bentuk ini, bahan
dikelompokkan pada mata pelajaran yang sempit, dimana antara mata pelajaran
yang satu dengan yang lainya menjadi terpisah, sehingga banyak jenis mata
pelajaran yang sempit ruang lingkupnya.Bentuk kurikulum ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Ada beberapa kelebihan yang
diperoleh dari bentuk kurikulum ini yaitu:
a)
Penyajian bahan
pelajaran dapat disajikan/disusun secara logis dan sistematis.
b)
Organisasinya
sederhana dan tidak terlalu sulit untuk direncanakan dan dilaksanakan
c)
Mudah dievaluasi
dan di tes.
d)
Dapat digunakan
dari tingkat sekolah sampai keperguruan tinggi.
e)
Guru mempergunakan
lebih mudah
f)
Tidak sulit untuk
diadakan perubahan-perubahan
g)
Lebih tersusun dan
sistematis
Kelemahan bentuk kurikulum ini
a)
Bentuk mata
pelajaran yang terpisah dengan lainya, sebenarnya tidak relevan dengan
kenyataan sekaang ini, dan kurang mendidik siswa/anak dalam menghadapi situasi
kehidupan mereka.
b)
Tidak memperhatikan
masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi siswa dalam kehidupan mereka
sehari-hari
c)
Kurang memperhatikan
factor-faktor kejiwaan anak, kaena pada kurikulum ini hanaya menyampaikan apa
yang dialami manusia pada masa terdahulu dalam bentuk yang sistematis dan logis
d)
Tujuan kurikulum
ini sangat terbatas dan kurang memperhatikan pertumbuhan jasmani, perkembangan
emosional dan sosial anak, dan hanya memusatkan pada perkembanagn intelektual
anak
e)
Kurikulum semacam
ini kurang mengembangkan kemampuan berfikir, karena mengutamakan penguasaan dan
pengetahuan dengan cara ulangan dan hafalan, dan kurang membawa kepada berfikir
secara sendiri
f)
Kurikulum ini
cenderung menjadi status dan tidak bersifat inovatif, karena berdasarkan buku
yang telah ditetapkan, tanpa mengalami perubahan dan penyesuaian Yng berarti
dengan situasi dan kondisi masyarakat yang selalu berkembang dengan pesat dan
dinamis
2. Correlated curikulumn
Suatu bentuk
kurikulum yang menunjukkan adanya hubungan antara satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran lainya, tetapi tetap memperhatikan ciri/karakteristik tiap
bidang studi tersebut. Hubungan antar mata pelajaran tersebut dapat dilakukan
secara:
a)
Incidental, artinya
secara kebetulan ada hubungan antar mata pelajaran yang satu dengan mata
pelajaran lainya
b)
Hubungan yang lebih
erat, misalnya suatu pokok permasalahan yang diperbinvcangkan dalam berbagai
bidang studi
c)
Batas mata
pelajaran disatukan dan difungsikan, yakni dengan menghilangkan batasan masing-masing
pelajaran tersebut, disebut broad field
Hal senada juga
dikatakan oleh abu ahmadi bahwa Correlated curikulum itu mempunyai beberapa
keuntungan dan kelemahan yaitu:
Keuntungan
a)
Koreasi antara mata
pelajaran memajukan integrasi pengetahuan murid
b)
Minat murid
bertambah bila mereka melihat antara mat-mata pelajaran
c)
Pergantian sesuatu
lebih mendalam
Kelemahan
Kurikulum ini tidak menggunakan
bahan pelajaran yang langsung bertalian dengan kebutuhan dan minat anak.Penggabunagn
beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan dengan lingkup yang lebih luas(broad-fields)
tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan tidak mendalam. (Binti
Maunah,2009:32-39)
3. Integrated curikulum
Dalam Integrated
curikulum, pelajaran dipusatkan padasuatu masalah atau topic tertentu,
misalnya suatu masalah dimana semua mata pelajaran dirancang denagn mengacu
pada topic tertentu.biasanya bentuk kurikulum semacam ini dilaksanakan melalui
pelajaran unit, dimana suatu unit mempunyai suatu tujuan yang mengandung makna
bagi siswa yang dituangkan dalam bentuk masalah. Untuk pemecahan masalah,
anak/siswa diarahkan untuk melakukan kegiatan yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lainya.
Contoh bentuk kurikulum
ini dapat digambarkan sebagaimana gambar berikut:
Kelebihan dari Integrated
Kurikulum sebagai berikut:
a)
Segala permasalahan
yang dibicarakan dalam unit sangat bertalian erat.
b)
Sangat sesuai
dengan perkembangan modern tentang belajar mengajar
c)
Memungkinkan adanya
hubungan antara sekolah dan masyarakat
d)
Sesuai dengan ide
demokrasi, dimana siswa dirangsang untuk berfikir sendiri, bekerja sendiri, dan
memikul tanggung jawab bersama dan bekerja sama dalam kelompok
e)
Penyajian bahan
disesuaikan dengan kesanggupan/kemampuan individu, minat dan kematangan siswa
baik secara individu maupun kelompok
f)
Kurikulum ini
sesuai dengan teori baru tentang belajar yang mendasarkan berbagai kegiatan
pada pengalaman, kesanggupan, keenangan dan minat anak.
Kelemahan-kelemahan integrated
kurikulum ini adalah:
a)
Guru tidak dilatih
kurikulum semacam ini
b)
Organisasinya tidak
logis dan kurang sistematis
c)
Kurang memungkinkan
untuk dilaksanakan ujian umum
d)
Siswa dianggap
kurang mampu ikut seta dalam menentukan kurikulum
e)
Sarana dan
prasarana yang kurang memadai yang dapat menunjang pelaksanaan kurikulum
tersebut.(Binti Maunah,2009:32-39)
Dari paparan diatas,
organisasi kurikulum sangatlah penting karena isinya itu mencakup bagaimana
bentuk mata pelajaran harus disajikan di depan kelas yang akan diikuti oleh
tindakan bagaimana cara memilih bahan ajar, cara menyajikan dan cara
mengevaluasinya.
d.
Fungsi kurikulum
Zainal arifin(2011:13) fungsi kurikulum dapat
ditinjau dalam berbagai perspektif antara lain sebagai barikut:
1) Fungsi kurikulum dalam mencapai
tujuan pendidikan
Merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu
alat untuk membentuk manusia seutuhnya sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
pendidikan nasional, termasuk berbagai tingkatan tujuan pendidikan yang ada
dibawahnya.
2) Fungsi kurikulum bagi kepala
sekolah
Merupakan pedoman untuk mengatur dan membimbing kegiatan
sehari-hari disekolah, baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan
kokurikuler.
3) Fungsi kurikulum Bagi setiap
jenjang pendidikan
a) fungsi kesinambungan, sekolah pada
tingkat yang lebih atas harus mengetahui dan memahami kurikulum sekolah yang
dibawahnya, sehingga dapat dilakukan penyesuaian kurikulum.
b) fungsi penyiapan tenaga, bilamana
sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga-tenaga terampil, maka
sekolah tersebut perlu mempelajari apa yang diperlukan oleh tenaga terampil,
baik mengenai kemampuan akademik, kecakapan,kepribadian maupun hal-hal yang berkaitan
dengan kehidupan sosial.
4) Fungsi kurikulum bagi guru
Guru dengan kurikulum tidak bisa dipisahkan, tetapi
merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga menjadi satu raga.
5) Fungsi kurikulum bagi pengawas
Dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau uran dalam
membimbing kegiatan guru di sekolah
6) Fungsi kurikulum bagi masyarakat
Kurikulum dapat memberikan pencerahan dan perluasan
wawasan pengetahuan dalam berbagai bidang kehidupan.masyarakat dapat mengetahui
apakah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkannya
relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.
7) Fungsi kuikulum bagi pemakai
lulusan
Instansi atau perusahaan manapun yang mempergunakan tenaga
kerja lulusan suatu lembaga pendidikan tentu menginginkan tenaga kerja yang
bermutu tinggi maupun berkompetensi agar dapat meningkatkan produktivitasnya.
Menurut Alexander Inglisdalam Oemar Hamalik
(2007:13-14) bahwa kurikulum berfungsi sebagai:
1) Fungsi Penyesuaian
Setiapindividu harus mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkunganya secara menyeluruh.Karena lingkungan sendiri berubah dan bersifat
dinamis, maka masing-masing individu pun harus harus memiliki kemampuan
menyesuaikan diri secara dinamis pula.
2) Fungsi Integrasi
Kurikulum berfunfsi mendidik pribadi-pribadi yang
terintegrasi.Oleh karena individu sendiri merupakan bagian dari masyarakat,
maka pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam pembentukan
atau pengintegrasian masyarakat.
3) Fungsi Diferensiasi
Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan
diantara setiap orang dalam masyarakat.Pada dasarnya diferensiasi akan
mendorong orang berfikir kritis dan kreatif, sehingga akan mendorong kemajuan
sosial dalam masyarakat. Akan tetapi, adanya diferensiasi tidak berarti
mengabaikan solidaritas sosial dan integrasi, karena diferensiasi juga dapat
menghindarkan terjadinya stagnasi sosial.
4) Fungsi Persiapan
Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu
melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh.
5) Fungsi Pemilihan
Perbedaan (diferensiasi) dan pemilihan (seleksi) adalah
dua hal yang saling berkaitan. Pengakuan atas prbedaan berarti member
kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan menarik
minatnya. Kedua tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat yang menganut
sistem demokartis.
6) Fungsi Diagnotik
Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan
mengarahakan siswa untuk mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat
mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.
Pendapat
Zainal Arifin fungsi kurikulum terdiri dari Dari fungsi kurikulum dalam
mencapai tujuan pendidikan, fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, fungsi
kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan, fungsi kurikulum bagi guru, fungsi
kurikulum bagi pengawas, fungsi kurikulum bagi masyarakat, fungsi kurikulum
bagi pemakai lulusan, menurut alexender Inglis dalam Oemar Hamalik fungsi
kurikulum terdiri fungsi penyesuaian, fungsi integrasi, fungsi diferensiasi,
fumgsi persiapan, fumgsi pemilihan, fungsi diagnotik. Dari paparan diatas dapat
disimpulkan bahwa fungsi kurikulum terdiri dari, fungsi kurikulum dalam
mencapai tujuan pendidikan, fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, fungsi
kurikulum bagi setiap jenjang pendidikan, fungsi kurikulum bagi guru, fungsi
kurikulum bagi pengawas, fungsi kurikulum bagi masyarakat, fungsi kurikulum
bagi pemakai lulusan, fungsi penyesuaian, fungsi integrasi, fungsi diferensiai,
fungsi persiapan, fungsi pemilihan, fungsi diagnotig. Jadi fungsi kurikulum itu
sebagai pedoman dalam mengatur pendidikan pada suatu sekolah dan sebagai alat
yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan, kurikulum suatu sekolah berisi
uraian tentang jenis-jenis progam apa yang diselenggarakan disekolah tersebut.
Hal ini berarti bahwa fungsi kurikulum menyangkut setiap jenis progam,
pengoperasian atau pelaku yang bertanggung jawab, serta media atau fasilitas
yang mendukung.
0 komentar:
Posting Komentar